Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

الأربعاء، 2 مايو 2012

KETIKA HATI MUSLIMAH ITU TERLUKA

Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia akan menghapus air matanya dengan imannya..
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia akan menguatkan hatinya dengan ilmunya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
hati-harinya akan ia penuhi dengan semangat perubahan lebih baik pada dirinya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia menari dalam doa permohonan ampunnya terhadap Rabbnya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
wajah kusutnya tetap terlihat indah bagi dunia
Ketika hati seorang muslimah terluka,
bibir merahnya menyimpulkan senyuman untuk hidupnya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
matanya basah oleh lembutnya hatinya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
dunia nya terasa akan berlanjut dan ia harus tegar
Ketika hati seorang muslimah terluka,
jiwa lembutnya sampaikan ketenangan pada hati kecilnya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
akal dan hatinya hadir untuk menanti kesadarannya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
tangannya ia gunakan seperti kebiasaannya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
tak akan ada perubahan dalam dirinya oleh hal-hal yang tidak berguna
Ketika hati seorang muslimah terluka,
ia gunakan kesadarannya tuk menjaga perasaan orang sekitarnya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
air matanya dijadikan doa untuk keselamatan orang yang melukainya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
jari-jemarinya bergerak untuk tetap menolong orang lain tanpa beban di hatinya
Ketika hati seorang muslimah terluka,
hidupnya tetap menjadi kebahagiaan bagi orang disekelilingnya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,
dia tetap meneruskan liku2 hidupnya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,
kepercayaan dirinya tetap tak akan pudar..
Ketika hati seorang muslimah terluka, ia dan dirinya tetap menjadi MUSLIMAH
Tabahkanlah HATIMU duhai disaat dirimu TERLUKA..
Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERAH TERINDAH dariNYA kerana DIA ingin senantiasa dekat denganmu.



Indahnya Mencintai Karena Allah عز وجل

 Cinta karena Allah عز وجل merupakan sesuatu yang sangat essensial dalam merajut persahabatan dan persaudaraan dengan sesama muslim. Hubungan apapun yang dibina tidak atas dasar cinta karena Allah عز وجل adalah semu dan hanya bertahan sementara di dunia saja. Semua keakraban dan kerukunan itu akan berubah menjadi permusuhan dan kebencian di akhirat kelak, firman Allah عز وجل :
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lainnya kecuali orang-orang yang bertaqwa”, (QS.Az-Zukhruf:67)
Seseorang mungkin saja mencintai orang lain karena hartanya, kecantikannya, kedudukannya, nasab keturunannya, atau karena kepentingan pribadi, ambisi dunia dan materi yang fana.
Berapa banyak persahabatan dan persaudaraan yang berobah menjadi kebencian dan permusuhan seiring lenyapnya pernak-pernik kepentingan yang melandasi hubungan trsebut. Cinta yang seperti ini adalah cinta yang semu dan labil, tidak ada kebaikan di dalamnya, dan tidak pula membawa pelakunya pada kebaikan.
Cinta seperti ini juga tidak akan bertahan lama. Sebab ia akan hilang seiring hilangnya sebab dan pendorongnya. Bahkan kerap kali cinta yang demikian akan berubah menjadi permusuhan hanya karena sebab yang sepele atau sedikit perselisihan.
Sebaliknya, cinta dan persahabatan yang dilandasi karena Allah عز وجل semata, akan tetap langgeng dan akan membawa berjuta kebaikan di dunia dan di akhirat.
Inilah salah satu tanda kesempurnaan cinta seorang hamba kepada Allah عز وجل dan Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم . Yaitu mencintai sesuatu yang dicintai oleh Allah عز وجل , dan mencintai seseorang karena Allah عز وجل , bukan karena tujuan-tujuan lain. Maka allah-pun mencintai mereka dan merekapun akan dicintai oleh penduduk bumi.
Sementara pada hari kiamat kelak, wajah-wajah mereka laksana cahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya, yang membuat cemburu para Nabi dan Syuhada’. Allah عز وجل akan menaungi mereka di bawah naungan-Nya pada hari tiada naungan selain naungan-Nya. Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak bersedih di saat manusia bersedih.
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS. Yunus:62)