Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

الخميس، 23 ديسمبر 2010

leARn ENGlish

Dalam ruangan ini, terdapat pelbagai kata-kata mutiara ( dalam bahasa Inggeris dan Melayu)

I am not afraid of storms, for I'am learning to sail my ship. (LM Alcott)

The gem cannot be polished without friction, nor man perfected without trial ( Chinese Proverb)

The greater the difficulty the greater the glory. ( Cicero)

It is not until we have passsed through the furnance that we are made to know how much dross there is in our composition. ( CC Colton)

Adversity reveals genius; prosperity concelas it. ( Horace)

Little minds are tamed and subdued by misfortune; but great minds rise above them. ( W Irving)

We become wiser by our adversity. (Seneca)

Anger begins with folly and ends with repentance. (HG Bohn)

The fire you kindle for your enemy often burns yourself more than him. (Chinese Proverb)

He who establishes his argument by noise and command, shows that his reason is weak. (Montaigne)

Anxiety is good for nothing if we cannot turn it into defense. (Meyrick)

Try not to be a man of succes, but rather to become a man of value. (Eisnsten)

Morality knows nothing of geographical boundaries or distinctions of race. ( H Spencer)

For man is man and master of his own fate. (A L Tennyson)

Common sense is not so common. (Voltaire)

Simple solutions seldom are. It takes a very unusual mind to undertake anlysis of the obvious. (A N Whitehead)

You cannot reate experience. You must undergo it. (A Camus)

The heart of a fool is in his mouth, but the mouth of a wise man is in his heart. (B Franklin)

Mind is the partial side of man; the heart is everything. (Rivarol)

Hope, of all ills men endure. The only cheap and universal cure. (A Cowley)

Nothing is more scandalous than a man who is proud of his humility. (Aurelius)

Always laugh when you can; It is cheap medicine. (Byron)

Humour is man's greatest blessing. (M Twain)

Patience is concentrated strength. (Bulwer-Lytton)

Patience and fortitude conquer all things. (Emerson)

Patience is the art of hoping. (Vanvenargues)

No man is such a conqueror as the man who has defeated himself. (H W Beecher)

Knowing others is intelligence; knowing yourself is true wisdom. (Lao Tse)

There is no greater delighet than to be concious of sincerity on self-examination. (Mencius)

No one can make you feel inferior without your consent. (E Roosevelt)

One must be poor to know the luxury of giving. (G Eliot)

To generous souls, every task is noble. (Euripedes)

The hands that help are holier than the lips that pray. (R G Ingersoll)

Tangan yang memberi lebih mulia dari yang menerima.

MuHasABah DirI

Sudah sepantasnya kitamelakukan muhasabah setiap hari.

Dengan berbagai dosa-dosa, baik yang kecil maupun besar yang selalu mengiringi langkah kehidupan kita, apalagi di jaman fitnah yang membuat seseorang lebih sulit lagi untuk bisa terhindardari dosa

Berikut ini ada 36 pertanyaan yang bisa kita jadikan bahan untuk muhasabah harian, silahkan dijawab dengan sejujur-jujurnya karena tidak akan ada yang jadi penilai selain anda sendiri dan Allah SWT


1. Apakah anda setiap hari selalu shalat shubuh berjamaah di masjid ? (bagi ikhwan)

2. Apakah anda selalu menjaga shalat yang 5 waktu berjamaah di masjid ? (bagi ikhwan)

3. Apakah anda hari ini membaca Al-Qur?an?

4. Apakah anda rutin membaca dzikir setelah selesai melaksanakan shalat wajib?

5. Apakah anda selalu menjaga shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib?

6. Apakah anda hari ini khusyu? dalam shalat, menghayati apa yang anda baca?

7. Apakah anda hari ini mengingat mati dan kubur?

8. Apakah anda hari ini mengingat hari kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya?

9. Apakah anda telah memohon kepada Allah sebanyak 3 kali agar dimasukkan ke dalam syurga?

10. Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah sebanyak 3 kali agar diselamatkan dari api neraka? Karena: “Barang siapa yang memohon syurga kepada Allah sebanyak 3 kali, Syurga berkata, “Wahai Allah! Masukkanlah ia ke dalam syurga”, dan barang siapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak 3 kali, Neraka berkata, “Wahai Allah! Selamatkan ia dari api neraka”.” (Shahih Al-Jami? No. 6151 Jilid 6)

11. Apakah anda hari ini membaca hadits Rasulullah Shallallahu ?alaihi wa sallam?

12. Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik?

13. Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau?

14. Apakah anda hari ini menangis karena takut kepada Allah?

15. Apakah anda selalu membaca dzikir pagi dan sore hari?

16. Apakah anda hari ini telah memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah anda perbuat?

17. Apakah anda telah memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid? Karena Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid, maka Allah akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidurnya.” (HR. Muslim)

18. Apakah anda telah berdo?a kepada Allah agar Ia menetapkan hati anda di atas agama-Nya?

19. Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo?a kepada Allah di waktu ?waktu yang mustajab?

20.Apakah anda telah membeli buku-buku islam untuk memahami islam? (Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang diikuti oleh para sahabat Nabi, karena banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar).

21. Apakah anda memintakan ampun kepada Allah untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah? Karena dengan mendo?akan mereka anda mendapat kebaikan pula. (Shahih Al-Jami? No. 5902)

22. Apakah anda telah memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat Islam?

23. Apakah anda telah memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya?

24. Apakah hari ini anda telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan?

25. Apakah anda dapat menahan amarah yang disebabkan karena urusan pribadi dan berusaha untuk marah karena Allah semata?

26. Apakah anda telah berusaha untuk selalu menjauhkan diri dari sikap sombong dan membanggakan diri?

27. Apakah anda telah mengunjungi saudara ?saudara seiman dan seagama (ikhlas karena Allah semata)?

28. Apakah anda telah berdakwah untuk keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang yang ada hubungannya dengan diri anda?

29. Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua?

30. Apakah anda selalu mengucapkan “Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji?uun ? Sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya” jika anda mendapat musibah dari Allah? Karena Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda: “Hendaklah masing-masing kalian melakukan istirja? (mengucapkan Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji?uun) pada setiap hal meskipun ketika tali sandalnya putus karena hal itu termasuk musibah.” (Hadits hasan, lihat Shahih Al-Kalimut Thayyib No. 140)

31. Apakah anda hari ini mengucapkan do?a: “Allahumma Innii A?uudzubika an Usyrikabika wa Anaa A?lam wa Astaghfiruka Limaa laa A?lam ? Ya allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahui dan aku memohon ampunan-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui.” (Shahih Al-Jami? No. 3625). Barang siapa yang mengucapkannya maka Allah akan menjauhkan darinya dari syirik besar dan syirik kecil.

32. Apakah anda selalu berbuat baik kepada tetangga?

33. Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad dan dengki?

34. Apakah anda telah membersihkan lisan anda dari perkataan dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata yang tidak ada manfaatnya?

35. Apakah anda selalu takut kepada Allah dalam hal penghasilan, makanan, minuman dan pakaian?

36. Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan?

“Akhi muslim, jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan nyata, agar engkau mendapat ridla Allah dan menjadi orang-orang yang beruntung di dunia dan di akherat, Insya Allah.”

reNunGan BerSAmA..

Kita sering mahukan hari yang CERAH….

Tetapi Allah lebih mengetahui, hakikatnya hujan perlu diturunkan…

Kita ingin seringkan KESERONOKAN…..

Jauh sekali akan KESUSAHAN…

Tetapi Allah lebih mengetahui KESUSAHAN itulah yang mengajar ERTI KEHIDUPAN…

Kita sering menginginkan KETENANGAN…..Hakikatnya diri ini penuh dengan DOSA & KEJAHATAN

————————————————————————————-



Kita sering mempersoalkan, Ya Allah, kenapa semua ini terjadi pada aku sedangkan hati ini tidak menginginkannya ?, kenapa berat sangat ujian ini ? dan bagaimana untuk aku menghadapi semua ini ?

Semuanya telah Allah SWT jelaskan Al-Quran di atas setiap perkara yang kita persoalkan. Maha Suci Allah dari menzalimi hamba-hambaNYA bahkan manusia itulah yang banyak menzalimi dirinya dengan melakukan dosa-dosa.

—————————————————————————



“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

(Surah Al-Baqarah ayat 216)


“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan Kesanggupannya.”

(Surah Al-Baqarah ayat 286)


“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk”

(Surah Al-Baqarah ayat 45)

———————————————————————————–

APABILA MENGHADAPI UJIAN



Ujian adalah guru yang tidak bercakap, tetapi ia

sangat mengajar dan mendidik. Ujian terkecil apalagi

terbesar adalah takdir Allah. Yang mempunyai maksud

tertantu. Kerana jahilnya kita, apabila ditimpa ujian

samada secara langsung dari Allah atau melalui orang

lain, kita mula melatah. Terasa Allah tidak adil,

sengaja hendak menyusahkan kita. Atau kita menyalahkan

orang yang mendatangkan ujian tersebut. Hati berdendam

dan mudah buruk sangka. Yang dahsyatnya ialah kalau

hati buruk sangka pada Allah yang mendatangkan ujian

itu.

Allah Maha Pengasih, jauh sekali Allah takdirkan ujian

hanya untuk menyusahkan hamba-Nya. Marilah kita

sama-sama cungkil hikmah di sebalik ujian yang
ditimpakan.

Ujian sebenarnya melatih kita untuk mendapatkan

sifat-sifat yang terpuji. Sabar, redha, tawakkal, baik

sangka, mengakui diri sebagai hamba yang lemah,

mendekatkan diri dengan Allah, harapkan pertolongan

Allah, merasai dunia hanya nikmat sementara dan

sebagainya.

Berasa diri berdosa adalah juga sifat terpuji. Sebab

itu bagi orang yang sudah banyak melakukan dosa atau

lalai daripada mengingati Allah, maka Allah datangkan

ujian kesusahan kepadanya. Supaya hamba-Nya tadi tidak

tenggelam dalam dosa dan noda. Kadangkala Allah

dedahkan dosa yang dilakukan hingga ramai orang tahu.

Bukan untuk menghinakan kita tetapi untuk memberi

ingatan supaya kita bertaubat. Dan tidak meneruskan
perbuatan dosa itu sehingga bila-bila.



Ujian juga bermaksud qisas (pembalasan) ke atas

dosa-dosa kita. Setiap perbuatan dosa mesti dihukum,

samada di dunia atau di akhirat (kecuali kita telah

bertaubat sungguh-sungguh sehingga Allah mengampunkan

dosa itu). Bagi orang yang Allah kasih, di dunia lagi

Allah hukum, tidak di akhirat. Yakni dengan

didatangkan kesusahan, penderitaan, kesakitan,

kemiskinan, kehilangan pengaruh dan sebagainya.

Sekiranya kita boleh bersabar dan redha, maka itulah

ganjaran pahala untuk kita. Sebaliknya kalau kita

tidak boleh bersabar dan tidak redha, malah

merungut-rungut, mengeluh dan memberontak, hanya akan
menambahkan lagi dosa kita.



Begitulah Allah Yang Maha Pengasih kepada

hamba-hambanya, tidak mahu hukum kita di akhirat,

kerana penderitaan di Neraka berpuluh-puluh kali ganda

lebih dahsyat daripada penderitaan di dunia. Sekiranya

kita telah dihukum di dunia lagi, kita patut bersyukur

kerana apabila kembali ke akhirat, kita telah bersih

daripada dosa.

Adakalanya, kita ditimpakan kesempitan hidup. Sengaja

Allah takdirkan demikian kerana Allah sayang pada

kita. Allah hendak melatih kita menjadi orang yang

bersabar dan redha dengan takdir-Nya. Mungkin kita

akan sombong dan bakhil kalau dikurniakan harta

melimpah ruah, maka Allah didik kita dengan
kemiskinan.



Apabila kita diuji dengan kesakitan, Allah mahu

memberitahu kita bahawa bagitulah susah dan

menderitanya orang yang sedang sakit. Semoga kita

menjadi orang yang bertimbang rasa; menziarahi dan

membantu mereka yang menderita sakit. Orang yang

sedang sakit, hatinya mudah terusik. Sesiapa saja yang

datang dan memberi nasihat, InsyaAllah mudah

diterimanya.

Bagaimana pula kalau kita diuji dengan kematian orang

yang paling kita sayangi. Ujian ini sangaja

didatangkan agar terasalah kita ini lemah, tiada kuasa

untuk menolak ketentuan Allah. Akan tertanamlah rasa

kehambaan di dalam hati, sekaligus membuang rasa
bangga diri.



Begitulah, sebenarnya Allah mahu kita sentiasa

beringat-ingat. Agar dengan ujian itu, kita sebagai

hamba akan datang untuk mengadu, mengharap, merintih

belas ihsan, dan sentiasa merasakan hanya Allah tempat

meminta segala-galanya.

Ujian juga adalah untuk menilai sejauh mana keyakinan

kita kepada Allah. Semakin diuji sepatutnya semakin

bertambah iman kita, dan semakin hampir kita dengan
Allah. Firman Allah dalam surah Al Imran; 142 yang bermaksud:

“Apakah kamu mengira bahawa kamu akan masuk

syurga, pada hal belum nyata bagi Allah orang-orang

yang berjihad di antara kamu dan belum nyata
orang-orang yang bersabar.”

Firman Allah dalam Surah Az Zumar;10 yang maksudnya:

“Sesungguhnya diberi ganjaran orang sabar dengan
pahala tanpa hisab.”

Allah takdirkan ujian demi ujian untuk memberi peluang

kepada kita mendapatkan pahala sabar. Barangsiapa yang

sabar dan redha tanpa mengeluh, merungut atau

marah-marah pada Allah, insyaAllah ganjarannya di

syurga. Oleh itu, apa salahnya Allah uji kita kerana
hendak menyelamatkan kita di akhirat kelak!



Berbeza pula halnya dengan ujian yang ditimpakan ke

atas para Rasul, para nabi, wali-wali dan

kekasih-kekasih Allah. Ujian ke atas mereka bermaksud

untuk meninggikan darjat dan kedudukan mereka di sisi

Allah. Sebab itu ujian yang mereka hadapi berat-berat

belaka. Tatkala Rasulullah berdakwah ke Taif,

masyarakat Taif bukan sahaja tidak menerima dakwah

baginda, malah mencaci, menghina dan melempari baginda

dengan batu dan najis. Para malaikat menawarkan diri

untuk menghapuskan orang-orang yang berlaku durjana

kepada baginda. Tetapi dengan tenang, baginda

menjawab:

“Biarkan mereka, jangan diapa-apakan mereka
kerana mereka tidak tahu, mereka masih jahil.”

Demikianlah, orang-orang yang tinggi taqwa dan

keimananya; tidak mengeluh apabila diuji. Berbeza

dengan golongan orang awam seperti kita ni, apabila

diuji kita mudah jahat sangka dengan Allah dan

berdendam dengan orang yang mendatangkan ujian kepada

kita. Walhal bukan orang itu yang hendak menyusahkan

kita, tetapi hakikatnya Allah. Allah yang hendak uji

kita, menggunakan orang itu sebagai perantaraan. Jadi,
tanyalah Allah kenapa kita diuji….


Marilah kita lihat bandingannya. Katalah suatu ketika

guru besar mengarahkan ketua murid merotan seorang

murid yang melanggar disiplin sekolah. Apa reaksi

murid yang dirotan itu? Kalau dia seorang yang insaf

dan tahu diri, ia segera terfikir akan kesalahan yang

dilakukannya, mungkin dia berazam untuk tidak

mengulanginya lagi. Itulah murid yang cerdik, dia

sedar hikmah di sebalik dia dirotan. Tetapi bagi murid

yang tidak mahu berfikir, sudahlah tidak mahu mengaku

kesalahannya, dia berdendam pula kepada ketua murid

atau guru besar yang merotannya.

Mengapa harus berdendam? Ketua murid hanya menjalankan

tugas. Guru besar pula menjalankan keadilan; yang

bersalah tidak dihukum, tidak ada jaminan yang dia

tidak mengulangi kesalahannya. Kalau begitu, murid
yang bersalah itu layaklah dirotan.

Begitulah halnya dengan Allah yang Maha Pengasih.

Berbagai-bagai cara Allah gunakan untuk mendidik kita.

Diberikan-Nya ujian demi ujian sebagai peringatan

kepada kita. Tetapi sedikit sekali yang mencari hikmah

dan mengambil iktibar daripada ujian yang ditimpakan.

Malahan ujian membuatkan kita bertambah jauh dari

Allah; mengeluh dan menyesali takdir Allah. Marilah

kita menyedari akan kesilapan kita selama ini.

Terimalah sagala ujian yang besar mahupun yang kecil

sebagai satu didikan terus dari Allah.

Dan ingatlah, andaikata kita diuji, kita masih wajib

bersyukur kerana masih ada 1001 jenis nikmat lain yang

Allah kurniakan kepada kita! Jadi mengapa mesti
merungut ketika diuji?

الثلاثاء، 21 ديسمبر 2010

Sama2 mUhaSabaH dIrI

Sudah sepantasnya kitamelakukan muhasabah setiap hari.

Dengan berbagai dosa-dosa, baik yang kecil maupun besar yang selalu mengiringi langkah kehidupan kita, apalagi di jaman fitnah yang membuat seseorang lebih sulit lagi untuk bisa terhindardari dosa

Berikut ini ada 36 pertanyaan yang bisa kita jadikan bahan untuk muhasabah harian, silahkan dijawab dengan sejujur-jujurnya karena tidak akan ada yang jadi penilai selain anda sendiri dan Allah SWT



1. Apakah anda setiap hari selalu shalat shubuh berjamaah di masjid ? (bagi ikhwan)

2. Apakah anda selalu menjaga shalat yang 5 waktu berjamaah di masjid ? (bagi ikhwan)

3. Apakah anda hari ini membaca Al-Qur?an?

4. Apakah anda rutin membaca dzikir setelah selesai melaksanakan shalat wajib?

5. Apakah anda selalu menjaga shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib?

6. Apakah anda hari ini khusyu? dalam shalat, menghayati apa yang anda baca?

7. Apakah anda hari ini mengingat mati dan kubur?

8. Apakah anda hari ini mengingat hari kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya?

9. Apakah anda telah memohon kepada Allah sebanyak 3 kali agar dimasukkan ke dalam syurga?

10. Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah sebanyak 3 kali agar diselamatkan dari api neraka? Karena: “Barang siapa yang memohon syurga kepada Allah sebanyak 3 kali, Syurga berkata, “Wahai Allah! Masukkanlah ia ke dalam syurga”, dan barang siapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak 3 kali, Neraka berkata, “Wahai Allah! Selamatkan ia dari api neraka”.” (Shahih Al-Jami? No. 6151 Jilid 6)

11. Apakah anda hari ini membaca hadits Rasulullah Shallallahu ?alaihi wa sallam?

12. Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik?

13. Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau?

14. Apakah anda hari ini menangis karena takut kepada Allah?

15. Apakah anda selalu membaca dzikir pagi dan sore hari?

16. Apakah anda hari ini telah memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah anda perbuat?

17. Apakah anda telah memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid? Karena Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang memohon kepada Allah dengan benar untuk mati syahid, maka Allah akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidurnya.” (HR. Muslim)

18. Apakah anda telah berdo?a kepada Allah agar Ia menetapkan hati anda di atas agama-Nya?

19. Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo?a kepada Allah di waktu ?waktu yang mustajab?

20.Apakah anda telah membeli buku-buku islam untuk memahami islam? (Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang diikuti oleh para sahabat Nabi, karena banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar).

21. Apakah anda memintakan ampun kepada Allah untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah? Karena dengan mendo?akan mereka anda mendapat kebaikan pula. (Shahih Al-Jami? No. 5902)

22. Apakah anda telah memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat Islam?

23. Apakah anda telah memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya?

24. Apakah hari ini anda telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan?

25. Apakah anda dapat menahan amarah yang disebabkan karena urusan pribadi dan berusaha untuk marah karena Allah semata?

26. Apakah anda telah berusaha untuk selalu menjauhkan diri dari sikap sombong dan membanggakan diri?

27. Apakah anda telah mengunjungi saudara ?saudara seiman dan seagama (ikhlas karena Allah semata)?

28. Apakah anda telah berdakwah untuk keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang yang ada hubungannya dengan diri anda?

29. Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua?

30. Apakah anda selalu mengucapkan “Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji?uun ? Sesungguhnya kami kepunyaan Allah dan sesungguhnya kami kembali kepada-Nya” jika anda mendapat musibah dari Allah? Karena Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda: “Hendaklah masing-masing kalian melakukan istirja? (mengucapkan Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji?uun) pada setiap hal meskipun ketika tali sandalnya putus karena hal itu termasuk musibah.” (Hadits hasan, lihat Shahih Al-Kalimut Thayyib No. 140)

31. Apakah anda hari ini mengucapkan do?a: “Allahumma Innii A?uudzubika an Usyrikabika wa Anaa A?lam wa Astaghfiruka Limaa laa A?lam ? Ya allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahui dan aku memohon ampunan-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui.” (Shahih Al-Jami? No. 3625). Barang siapa yang mengucapkannya maka Allah akan menjauhkan darinya dari syirik besar dan syirik kecil.

32. Apakah anda selalu berbuat baik kepada tetangga?

33. Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad dan dengki?

34. Apakah anda telah membersihkan lisan anda dari perkataan dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata yang tidak ada manfaatnya?

35. Apakah anda selalu takut kepada Allah dalam hal penghasilan, makanan, minuman dan pakaian?

36. Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan?

“Akhi muslim, jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan nyata, agar engkau mendapat ridla Allah dan menjadi orang-orang yang beruntung di dunia dan di akherat, Insya Allah.”

الاثنين، 20 ديسمبر 2010

org2 yg rugi...

Perlu diperhatikan makna beberapa ayat di dalam Al quran termasuk salah satu adalah menyebutkan bentuk orang orang rugi, karena orang orang rugi yang tidak tahu kesalahan maupun menyadari tindakan salah, hati keras tanpa melihat penyelesaian, berbuat kesengajaan untuk hal hal tidak baik. Bentuk ini perlu ditingkatkan dengan keimanan yang baik demi memberi kepastian dan tujuan baik pada peradaban ini agar bisa berguna di dunia dan Akhirat.

Tentang makna orang orang rugi, FirmanNya ajakan Agar bertakwa kepadaNya untuk saling memperhatikan tujuan hidup dan perbuatan para umat beriman. Allah telah menyatakan bagi siapa yang meninggalkan Islam atau tidak AKAN memeluk Islam termasuk orang orang rugi. AjakanNya untuk memperhatikan tujuan hidup di dunia ini sebab ajaranNya kebenaran (Islam) telah mengajarkan kedisiplinan, Ibadah, ketakwaan, tujuan hidup dan bekal amal. Sangat sedikit berbeda dengan agama agama yg dianut oleh masyarakat non Islam yaitu berapa besar Ibadah dan kedisiplinan. Islam lah meningkatkan kedisiplinan dan Ibadah demi membangun bekal amal dan pahala di Akhirat.

Bagi siapa memeluk agama Islam, akan mendapat tempat lebih tinggi di Surga dari jumlah bekal amal. Sesungguhnya merekalah adalah umat umat yang beriman yang benar. Dan sesungguhnya masyarakat Islam lebih maju bekal amal daripada golongan umat non Islam berkat kedisiplinan dan Ibadah.

Bagi yang memeluk agama non Islam, bekal amal diperoleh tidak sama besar dibanding dengan Islam. Maksudnya sesungguhnya bekal amal Islam dapat sangat besar sebagai bentuk jalan mempercepatkan masuk ke Surga. Sebab bila ada umat umat yang lemah keimanan, atau bisa tidak memeluk agama. Mereka cukup tergolong umat umat sesat membutuhkan bantuan, kadangnya keputusan dan tindakan bisa melenceng dari jalan benar. Daripada perlu ketobatan maupun hukuman di Akhirat maupun tujuan tanpa manfaat di dunia ini.

Tidak mempelajari rohani ajaranNya yang benar untuk kedisiplinan, umat umat selalu ada tempat yaitu berapa besar ketobatan dan sedikit bekal amal, artinya memerlukan perbaikan dan perlu usaha keimanan. Bila bagi orang orang yang melakukan kesengajaan melakukan hal hal jahat, ini dapat diperhitungkan berapa besar azab di Akhirat. Sesungguhnya Allah yang maha pengawas selagi maha pengampun.

Beribadah dan berdoa untuk meningkatkan pemikiran dalam kesadaran atas kedisiplinan, tujuan hidup yang baik dan keimanan. demi mencegah hal hal yang buruk tidak diinginkan. Ungkapkan perasaan anda untuk menyampaikan keinginan atau doa padaNya demi kebaikan diri dalam tujuan hidup yg benar dan kebahagiaan di Akhirat.


Sesungguhnya beribadah dan bertakwa yang benar sangat membantu kepribadian umat yang saleh demi kelangsungan di dunia ini dan Akhirat. Jangan pernah menanggapi masalah dengan kemarahan melainkan menggunakan pemikiran jernih dan ketabahan Sehingga memastikan masalah dapat diselesaikan maupun didiskusikan dengan baik baik. Sesungguhnya kepribadian selalu membutuhkan perbaikan bahkan selalu ada penyelesaian dan keimanan dari ajaranNya yang baik dan kesadaran. Sesungguhnya inilah bukan tergolong orang orang yang rugi. Kita semua umat umat perlu memperhatikan artinya larangan Riya, larangan takabur dari kekayaan, perlunya kemerataan, larangan menyebar fitnah, kebersamaan, penghormatan, etc.



Sesungguhnya Allah sangat menyukai umat umat yang memiliki ketabahan, beriman, terbuka dan bertakwa. Bila saran saran seperti ini memang pantas disebarkan kepada umat umat memerlukan pemahaman yang baik

May Allah bleesing us all, Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful
Semoga bermanfaaat,

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA

Allah ciptakan matahari,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku......

Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu

Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.

Allah ciptakan bunga yang begitu harum,
seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan belajar disekolah..

Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah datang terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan beragam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema
Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda


may ALLAH bless all of teachers...

peroleh Kebahagiaan...

1. Jangan Takut dan Khawatir

Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran kita yang paling tidak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kita khawatirkan atau takutkan tidak pernah terjadi. Jadi untuk apa kita khawatir dan takut?

2. Jangan Pernah Menyimpan Dendam

Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika kita menyimpannya di dalam hati. Maukah anda membawanya sepanjang hidup? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kita dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya. Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.

3. Fokus Pada Satu Masalah

Jika kita memiliki beberapa masalah, selesaikanlah masalah kita satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah secara sekaligus karena justru akan membuat kita semakin stress.

4. Jangan Membawa Tidur Masalah Anda

Masalah adalah hal yang sangat buruk untuk kesehatan tidur kita. Pikiran bawah sadar kita adalah hal yang luar biasa yang dapat membuat kita gelisah dan tidur kita menjadi tidak nyenyak.

5. Jangan Mengambil Masalah Orang Lain Untuk Anda Selesaikan

Membantu orang lain yang sedang dalam masalah adalah hal yang mulia, tetapi jika kita mengambil porsi terbesar untuk menyelesaikan masalah orang lain tersebut justru itulah kesalahan terbesar. Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan porsi terbesar.

6. Jangan Hidup di Masa Lalu

Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-hal yang menyenangkan di masa lalu tetapi jangan anda terlena didalamnya. Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, karena kita pun akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat ini. Saya yakin kita akan mempunyai perasaan yang jauh lebih berbahagia jika kita merayakan apa yang terjadi saat ini dibanding dengan mengingat-ngingat kebahagiaan di masa lalu.

7. Jadilah Pendengar yang Baik

Mungkin sebagian besar orang termasuk saya :) susah untuk menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kita mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita, tetapi sebetulnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kita akan mendapatkan banyak hal baru yang dapat sangat berguna bagi kebahagiaan hidup kita.

8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur dan Bahkan Mengacaukan Hidup Anda

Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun, maksud saya adalah janganlah kita menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah tindakan-tindakan positif dan lakukanlah dengan konsisten.

9. Bersyukurlah Selalu

Bersyukur dan berterimakasihlah atas semua yang kita dapatkan, bukan hanya hal yang positif saja tetapi juga hal yang negatif, karena saya percaya dibalik setiap hal yang negatif tersebut ada hal baik yang bisa kita pelajari.

الأحد، 19 ديسمبر 2010

couple...

Couple dalam Islam...
Couple in Islam (buat renungan )
aku selalu selalu bertanya pada diri, couple tu blh ke tak dlm
Islam?....blh ke tak ni?....
one day, one of my friend dpt article dari IKIM
ttg couple dlm Islam....it answers my question
clearly.... selalu bertanya pada diri, couple tu blh ke tak dlm
Islam?....blh ke tak ni?....

apa kata Islam ttg couple?....
sebesar2 tajuk yg ditaip dlm article "percintaan :
HARAM !!!!"
dlm Islam tiada istilah bercouple....kalau benar
seorang lelaki itu mencintai seseorg wanita
seikhlas hatinya, tidak blh dia bercouple....
bercouple adlh dtg dari nafsu....buat apa
menurutkan nafsu?....
dalam Islam yg ada hanyalah
perkahwinan....cara2nya,....bila seorg lelaki itu
tersuka kat seorg wanita tak kira lah member ke,
tak pernah kenal ke,....dia kena solat istikharah
dahulu sblm memulakan langkah....minta petunjuk
Allah benarkah si dia itu adlh jodoh yg telah Allah
tetapkan....
kemudian, andai dah dpt petunjuk benar si dia
jodoh yg Allah tetapkan, kena approach parents
dia....bkn nyer approach dia....lelaki ni kenalah
minta izin kat parents nak kawan ngan perempuan
ni dan niat dia berkawan kenalah nak
memperisterikan perempuan ni, bukan sekadar
main2 ek....
pastu, kalau perempuan ni pula kena buat solat
istikharah minta petunjuk dari Allah betul tak lelaki
ni jodoh dia....kalau dah dpt petunjuk dari Allah
dan parents kata ok,....tak ber makna blh dating,
keluar bersama2 dan sbgnya.... step seterusnya
kena cpat2 tetapkan tarikh kahwin....pastu kahwin
la, and happy ever after....Insya Allah....
so,....sedar tak yg sebenarnya step2 di atas adlh
step utk meminang ?....
kesimpulannya, dlm Islam tak der istilah couple....
kpd sahabat2 yang saya sayangi dan kasihi,
marilah kita sama membanteras gejala2 bercouple
ni sbb bermula dari couple, mcm2 blh terjadi, tak
pyh la di sini saya sebutkan complication2 yg
timbul slps bercouple....hehe, mcm hypertension
lak ada complication2.... sanggupkah kita
gadaikan agama hanya utk kepuasan diri?....
ingat, kita muslim diperhati oleh non-muslim, mcm
mana nak berdakwah kalau diri songsang?....
ermm...pada sape yg terasa...maaf
dipinta..sekadar renungan kita bersama...
i do believe in this words, deep down if u guys ask
urself, we already have the answer, ALLAH the
almighty have always slipped in the answer in our
heart, it's just that we rather listen to the 'other'
voice than the one that's already there...

so,apa tgu lg???buat yg bercouple,kahwinlah cpat2...